Our Admin
Disini berisi tentang pengurus dan anggotayang ada di dalam Purwakarta Crochet Community
Ketua : Iffi Rafika Puri
Berawal dari anak yg harus bisa merajut waktu kelas 6 SD, alhasil moms nya belajar merajut, belajar dari Youtube, buku dan teman. Teman yg ikut andil untuk belajar merajut adalah Dewi Oba dan Iin, Mulai belajar pertengahan 2015, sempat vakum, mulai lagi January 2016, sampai sekarang dan gabung dengan grup PCC. Yang awalnya bernama Rajuters Purwakarta., Mungkin hanya ini sekilas tentang Iffi Rafika Puri.
Wakil Ketua Bendahara Umum : Siti K Kurnia
Wakil Ketua : Lia Majid
Lia Majid merupakan Founder dan Creative Director dari Brand Lima yg bergerak di bidang fashion. Seiring berjalannya waktu Lia Majid tertatrik mempelajari ketrampilan rajitan. Melalui Purwakarta Crochet Community banyak hal yg bisa dipelajari, enam bulan mencoba dan menekuni apa yg diajarkan oleh teman2 di komunitas Alhamdulillah membuahkan hasil. Hasil karya berlabel Belongs to Bee saat ini banyak digemari oleh handmade lover yg ada di dLm kota Purwakarta maupun dari luar kota.
Sekertaris I : Dace Gentini
Kira-kira sepuluh tahun yang lalu berawal dari saudara bawa PR merajut tutup galon dari kantong keresek. Akhirnya tertarik karena di rumah banyak kantong keresek bekas. Coba-coba ternyata asik juga merajut. Akhirnya dicobalah bikin tatakan gelas dan tas kecil. Sempet off beberapa tahun karena pada saat itu informasi mengenai rajut hanya didapat dari buku saja (kuota masih mahal belum buka-buka youtube). Dan dilanjut lagi sekitar 3 tahun yang lalu sampai sekarang. Alhamdulillah sudah punya nama brand yaitu Ifagallery.
Awal mula mengenal rajut dari teh Iffi dan teh Erna yang udah lebih dulu gabung di grup Rajuters (asal mula terbentuknya PCC). Sebelumnya sama sekali tidak tertarik, sampai suatu saat lihat haskar tas rajut yang cantik. Sepertinya kalau bikin sendiri akan ada rasa kebanggaan sendiri ketika dipakai. Dari situlah ia mulai belajar dari teh Iffi dan teh Erna. Pertama kali bikin tas yang berukuran agak besar karena biar bisa dipakai sendiri yang suka bawa banyak perintilan. Akhirnya sampai sekarang jadi keterusan ingin bikin lagi dan lagi. Apalagi udah mulai ada yang pesan juga. Jadi tambah semangat deh merajutnya.
Seksi Pendidikan 2 : Iswati
Pertama kali mengenal rajutan ketika melihat saudara merajut waktu SD. Karena penasaran jadi belajar sendiri tanpa mengenal istilah rajutan. Sudah lama vakum, mulai merajut lagi tahun 2015 waktu mengantar anak sekolah terlihat banyak orang sedang merajut. Bongkarlah harta karun yang tersimpan lama, yaitu hakpen.
Seksi Humas III : Onah Enah Oktaviana
Awal mula mengenal rajut dari ibunya. Namun alat yang dipakai cukup unik, yaitu sebatang sapu lidi dan benang karung. Dan haskar pertamanya adalah tali rambut.
Seksi Ekonomi II : Entin Kustinah
Pertamakali mengenal rajutan dari Tri Santiana Dewi sekitar 6 tahun yang lalu. Mulai serius menerima pesanan setelah belajar membuat cover sepatu rajut dengan Siti Komala. Tidak berhenti di cover sepatu, kemudian belajar bikin tas, bros, ganci, bahkan sandal pun dirajut.
Seksi Sosial Budaya 1 : Rany Kartikasari
Bendahara Umum : Dewi Oktaviani
Kenal rajutan garagara nemu unfinish projectnya almarhum mbah Putri
Penasehat 1 : Shanty Rusliana
Mulai merajut tahun 1994, macramé tahun 2004, menjahit tahun 2007, mulai jadi instruktur tahun 2016, dan masih terus belajar sampai saat ini.
Seksi Pendidikan I : Erna MIsmayati
Mulai belajar merajut saat awalmula bekerjadi tempat yg sekarang, kebetulan senior-senior di tempat kerja hampir semua hobi merajut. Hingga sekarang hobi ini masih dijalaninya disela-sela kesibukannya bekerja.
Seksi Humas II : Yulia M.C
Iseng-iseng berhadiah alias hobi yang menghasilkan uang.
Seksi Ekonomi I : Ramdani Yulianti
Pertama mengenal rajutan itu dari teman pada tahun 2017, karena tertarik jadi minta diajarin. Alhamdulillah karna kesabaran dan ketelatenan akhirnya berhasil walau hanya belajar rante saja. Awal bikin rante sesuatu banget, jari telunjuk sakit karena belum terbiasa. Setelah ditekuni dengan penuh keyakinan akhirnya bisa membuat tas walaupun belum sebagus teman yang lain. Karena merajut itu menyenangkan, selain hobi juga bisa menambah penghasilan. Akhirnya darisitu lah mulai serius menekuni seni merajut. Sampai akhirnya dipertemukan dengan para perajut lain dalam satu wadah yaitu PCC. Begitu banyak ilmu yang didapat dari komunitas rajut ini. Pokoknya merajut itu menyenangkan!
Sekertaris II : Risa Yulianti
Penasaran lihat yang merajut, belajar via Youtube, masuk grup dan komunitas rajut (PCC).
Penasehat II : Sri Iryanti
Belajar merajut waktu masih sekolah SD. Lama berhenti karena kegiatan sekolah dan bekerja. Hasil rajutan selama itu untuk dipakai sendiri. Mulai aktif lagi merajut pada tahun 2016 setelah berhenti kerja dan bergabung dengan komunitas rajut Purwakarta sebelum berganti nama menjadi PCC.
Seksi Humas I : Egis Tri Utami Dewi
Pertama belajar rajut tahun 2010 dari ibunya. Waktu itu sang ibu sedang membuat sweater dan selimut. Dia diajarin bikin rantai yang panjang sampai 1 meter, disuruh dedel dan bikin lagi rantai, sesudah rapih baru bikin dc. Karena membosankan, ga diterusin deh. Baru pada tahun 2012 minta diajarin lagi bikin bros sampai tangan hampir keram dan telunjuk gabisa balik lagi, tapi berhasil bikin brosnya. Dan setelah itu tidak pernah merajut lagi. Pada tahun 2016 dia pindah ke Purwakarta, dan ketika membuka fb ada postingan tas rajut dowa yang harganya sungguh mencengangkan. Jadi, dia berfikir daripada beli mahal kenapa ga bikin sendiri aja. Dibelilah benang dan alat rajut dan mulailah membuat sebuah tas yang lumayan lama proses pembuatannya. Dan ternyata, baru saja selesai membuat tasnya sudah ada yang minat beli, yaitu tukang jahit puring. Setelah itu, jadi keterusan bikin tas rajut dan Alhamdulillah selalu ada yang minat membeli. Dia bergabung di grup bulan mei, diajak oleh teh Iffi (Buketu) saat ia memposting tas model daun di sosmednya dan men-tag the Riri, yaitu salahseorang anggota rajuters.
Seksi Sosial Budaya 2 : Heri Mulyati
Mengenal rajut sejak duduk di bangku kelas 5 SD. Namun tidak bisa berkembang karna tidak ada yang mengajari, hanya bisa otodidak. Dan setelah mengenal Youtube, dan masuk komunitas di Facebook akhirnya jadi bisa merajut.
Pertama mengenal rajutan itu dari teman pada tahun 2017, karena tertarik jadi minta diajarin. Alhamdulillah karna kesabaran dan ketelatenan akhirnya berhasil walau hanya belajar rante saja. Awal bikin rante sesuatu banget, jari telunjuk sakit karena belum terbiasa. Setelah ditekuni dengan penuh keyakinan akhirnya bisa membuat tas walaupun belum sebagus teman yang lain. Karena merajut itu menyenangkan, selain hobi juga bisa menambah penghasilan. Akhirnya darisitu lah mulai serius menekuni seni merajut. Sampai akhirnya dipertemukan dengan para perajut lain dalam satu wadah yaitu PCC. Begitu banyak ilmu yang didapat dari komunitas rajut ini. Pokoknya merajut itu menyenangkan!